Perlu diketahui, bahwa sudah menjadi kewajiban seorang motivator untuk membangkitkan emosional dan kepercayaan diri serta menggali dan mengembangkan potensi, demi meraih masa depan yang lebih baik. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi manusia dalam berbuat.
1. Tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas akan membantu seseorang dalam belajar ataupun bekerja. Seseorang yang tidak tahu apa tujuan belajar, tidak akan bersemangat dan rajin, hal ini karena ia tidak tahu apa yang dicari dan akan dicapainya. Oleh sebab itu, sebelum seseorang atau bekerja, hendaklah menetapkan tujuan terlebih dahulu. Tujuan ini biasanya dikaitkan juga dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan dipakai untuk mendukung kelancaran suatu proses. Di samping itu, tujuan, visi, dan misi juga dapat memperngaruhi motivasi, terutama untuk kelompok yang menjadi pijakan mereka dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
2. Tantangan
Pada hakikatnya manusia telah dikaruniai mekanisme pertahanan diri yang biasa disebut fight atau flight syndrome. Di saat dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan itu (fight)/menghindar (flight syndrome). Dalam banyak kasus tantangan yang ada, merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dalam kata lain, sebuah tantangan justru dijadikan sebagai motivator. Tetapi, tidak semua pekerjaan selalu dapat menghadirkan tantangan. Seorang individu/sebuah tim tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Oleh sebab itu tantangan perlu dibuat dan diadakan untuk memberikan motivasi. Tantangan itu, sebagaimana motivasi, dapat berasal dari luar dan dari dalam. Sebagai contoh, seseorang yang tidak termotivasi untuk belajar, dapat menjadikan temannya sebagai tantangan (saingan), dalam rangka untuk mendapatkan nilai tertinggi.
Secara internal tantangan dapat berupa suatu kesulitan dari pekerjaan tertentu. Suatu materi ilmu pengetahuan yang sulit dapat menantang seseorang untuk terus mempelajari dan menggelutinya, karena di dalamnya ia akan mendapatkan suatu kepuasan. Hanya saja kesulitannya itu tidak boleh berlebihan. Apabila terlalu sulit dan dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka seseorang/tim dapat saja menyerah sebelum mulai mengerjakan. Tim juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
3. Tanggung jawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab. Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Seseorang atau tim yang diberi tanggung jawab dan otoritas yang proporsional, akan cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi. Dengan kata lain, tanggung jawab dapat mendorong seseorang untuk belajar/bekerja. Dalam belajar, tanggung jawab dapat berupa suatu keharusan mengikuti pelajaran/kuliah, dikelas, mengikuti dan lulus ujian, menyelesaikann sekolah/kuliah dalam waktu tertentu, dan lain sebagainya. Suatu kelompok (team work) yang diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah (problem solving) yang sedang mereka hadapi, akan melaksanakannya dengan penuh semangat, ketika tanggung jawab itu dinilai bisa memberikan perubahan yang berarti.
4. Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan keterampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Apabila seseorang merasa dapat melakukan hal-hal tersebut, maka akan tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi. Hal ini penting, mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah untuk individu dalam meningkatkan harga diri. Dan apabila seseorang dalam belajar/bekerja merasa dapat mengembangkan diri, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik, maka ia akan bersemangat dalam melakukannya.
5. Kepemimpinan
Kepemimpinan di sini mempunyai pengertian kepemimpinan bagi diri sendiri dan orang lain. Kepermimpinan bagi diri sendiri maksudnya kemampuan seseorang untuk mengarahkan dirinya ke jalan yang lebih baik, lebih maju, lebih disiplin, dan lain sebagainya. Kepemimpinan untuk orang lain bekenaan dengan kemampuan seseorang untuk mengarahkan dan membawa orang lain pada kehidupan yang lebih baik, lebih maju, lebih disiplin, dan lain sebagainya.
Jadi seperti halnya dalam suatu kelompok yang diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi, akan melaksanakannya dengan penuh semangat ketika tanggung jawab itu dinilai dapat memberikan perubahan yang berarti.
Perlu diketahui, tidak dipungkiri bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang sangat berperan penting dalam mendapatkan komitmen dari orang-orang yang dipimpin. Seorang pemimpin berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi kelompok untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang pemimpin yang baik juga dapat memahami faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan di atas.
Demikianlah ulasan mengenai “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Manusia”, yang pada kesempatan kali ini dapat bahas di dan untuk kurang/lebihnya mohon maaf. Saran dan kritik sangat dibutuhkan agar kedepannya akan jauh lebih baik, anda dapat tuliskan dikolom komentar. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan menambah wawasan anda pembaca ataupun pengunjung, dan tidak lupa pula ucapkan terima kasih, karena sudah setia, dan selalu membaca ulasan-ulasan yang sudah publikasikan. Cukup sekian, penutup singkat yang kiranya dapat sampaikan. Sampai jumpa di lain waktu, dan semoga anda menjadi orang yang sukses!