Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti. Sehat, adalah terbebasnya tubuh baik fisik maupun mental dari segala penyakit. Bugar, adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara maksimal, dan masih mempunyai. cadangan tenaga tanpa mengalami kelelahan yang berlebih.
Tes kebugaran jasmani Indonesia, terdiri dari lima butir tes, dengan rangkaian butir tesnya yaitu: (1) Lari cepat (50 meter), (2) Angkat tubuh (pull-up/ 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), (3) Baring duduk (sit-up/60 detik), (4) Loncat tegak (vertical jump), dan (5) Lari jauh (800 m untuk putri dan 1.000 meter untuk putra).
1. Bentuk-bentuk Tes Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani dapat diperoleh jika seseorang latihan jasmanis secara teratur. Dampak latihan jasmani terhadap tubuh di antaranya, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru, memperkuat sendi dan otot, menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak, memperbaiki bentuk tubuh, memperbaiki kadar gula darah mengurangi risiko penyakit jantung koroner, memperlancar aliran darah, memperlancar pertukaran gas dan memperlambat proses penuaan.
Tujuan rangkaian tes kebugaran jasmani adalah untuk mengetahui derajat kebugaran jasmani. Adapun bentuk tes tersebut terdiri atas lima rangkaian tes, yaitu sebagai berikut.
a. Tes Lari Cepat 50 meter
b. Tes Angkat Tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra)
c. Tes Baring Duduk 60 Detik
d. Tes Loncat Tegak
e. Tes Lari Jauh (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera)
Kriteria/norma tes kebugaran jasmani Indonesia (untuk SMP usia 13 – 15 tahun)
2. Fungsi Tes Kebugaran Jasmani
Semakin baik gaya hidup seseorang maka semakin baik pula tingkat kebugaran jasmani. Dimana kebugaran jasmani menunjang interaksi di lingkungan sekitar. Setelah melakukan rangkaian tes kebugaran jasmani dan diperoleh skor seperti tabel di atas. Hasil tes kebugaran jasmanai tersebut memiliki fungsi sebagai berikut.
Tes kebugaran jasmani Indonesia, terdiri dari lima butir tes, dengan rangkaian butir tesnya yaitu: (1) Lari cepat (50 meter), (2) Angkat tubuh (pull-up/ 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), (3) Baring duduk (sit-up/60 detik), (4) Loncat tegak (vertical jump), dan (5) Lari jauh (800 m untuk putri dan 1.000 meter untuk putra).
1. Bentuk-bentuk Tes Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani dapat diperoleh jika seseorang latihan jasmanis secara teratur. Dampak latihan jasmani terhadap tubuh di antaranya, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru, memperkuat sendi dan otot, menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak, memperbaiki bentuk tubuh, memperbaiki kadar gula darah mengurangi risiko penyakit jantung koroner, memperlancar aliran darah, memperlancar pertukaran gas dan memperlambat proses penuaan.
Tujuan rangkaian tes kebugaran jasmani adalah untuk mengetahui derajat kebugaran jasmani. Adapun bentuk tes tersebut terdiri atas lima rangkaian tes, yaitu sebagai berikut.
a. Tes Lari Cepat 50 meter
Aspek | Keterangan |
---|---|
Tujuan | Mengukur kecepatan lari seseorang |
Alat | Lintasan lari, peluit, stopwatch, bendera start dan tiang pancang. |
Pelaksanaan |
|
Penskoran | Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 meter. Waktu dicatat sampai persepuluh detik. |
b. Tes Angkat Tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra)
Aspek | Keterangan |
---|---|
Tujuan | Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu |
Alat | Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil |
Pelaksanaan |
|
Penskoran | Skor hasil tes yaitu jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar selama (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putera). Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol). |
c. Tes Baring Duduk 60 Detik
Aspek | Keterangan |
---|---|
Tujuan | Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. |
Alat | Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil |
Pelaksanaan |
|
Penskoran | Skor hasil tes yaitu jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama 60 detik. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol). |
d. Tes Loncat Tegak
Aspek | Keterangan |
---|---|
Tujuan | Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai. |
Alat | Dinding, papan berwarna gelap berukuran (30 x 150 cm) berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan skala ukuran 150 cm, serbuk kapur dan alat penghapus, dan formulir pencatat hasil |
Pelaksanaan |
|
Penskoran | Ambil raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan. Contoh : Rasyad tinggi raihan tanpa loncatan 165 cm, sedangkan tinggi raihan loncatannya mencapai 220 cm, maka skor tegaknya yaitu 220 cm – 165 cm = 55 cm. |
e. Tes Lari Jauh (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera)
Aspek | Keterangan |
---|---|
Tujuan | Mengukur daya tahan (cardio repiratory endurance) |
Alat | Lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada, tanda garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil |
Pelaksanaan |
|
Penskoran | Hasil yang dicatat sebagai skor lari 800 meter (putri) dan 1.000 meter (putra) adalah waktu yang dicapai dalam menempuh jarak tersebut. Hasil dicatat sampai sepersepuluh detik. |
Kriteria/norma tes kebugaran jasmani Indonesia (untuk SMP usia 13 – 15 tahun)
Klasifikasi Nilai | Jenis Kelamin | |
---|---|---|
Putra | Putri | |
Baik Sekali | 228 – ke atas | 206 – ke atas |
Baik | 176 – 227 | 134 – 205 |
Sedang | 127 – 175 | 80 – 133 |
Kurang | 78 -126 | 39 -79 |
Kurang Sekali | Sampai dengan 77 | Sampai dengan 38 |
2. Fungsi Tes Kebugaran Jasmani
Semakin baik gaya hidup seseorang maka semakin baik pula tingkat kebugaran jasmani. Dimana kebugaran jasmani menunjang interaksi di lingkungan sekitar. Setelah melakukan rangkaian tes kebugaran jasmani dan diperoleh skor seperti tabel di atas. Hasil tes kebugaran jasmanai tersebut memiliki fungsi sebagai berikut.
- Hasilnya dapat dijadikan acuan siswa untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
- Berguna untuk menilai kemampuan fisik siswa.
- Untuk mengukur kemampuan siswa dalam hal jasmaninya.
- Untuk mengetahui sejauh mana kondisi atau perkembangan kebugaran jasmani siswa tersebut.